ABSTRAK
Penelitian berjudul “Gerakan Islam Palestina: Dari Deklarasi Negara Israel sampai Terbentuknya Negara Palestina” ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk gerakan rakyat dalam menyikapi Israel, relevansi keberadaan paham jihad sebagai pendorong gerakan rakyat Palestina melawan kolonialisme Israel, sikap masyarakat dunia terhadap gerakan rakyat Palestina.
Metode penelitian yang digunakan yaitu (1) heuristik yaitu langkah pelacakan sumber tentang gerakan rakyat Palestina maupun respon dunia terhadapnya, yang diperoleh melalui sumber sekunder yaitu artikel dalam surat kabar, internet dan buku-buku; (2) kritik sumber, karena sebagian besar sumber yang digunakan dalam penelitian ini bersifat sekunder, maka tidak dilakukan kritik eksternal dan hanya dilakukan kritik intern dengan membandingkan sejumlah sumber mengenai substansi persoalan yang sama, dan mengamati kaitan ilmiahnya dengan terminologi-terminologi konseptual yang tersedia; (3) intepretasi merupakan kerja penafsiran data-data yang telah diseleksi untuk mendapatkan fakta yang terkait dengan objek penelitian ini, baik dengan cara analisis (menguraikan) maupun sintesis (menyatukan); (4) historiografi yaitu penulisan sejarah dengan mengorganisasikan dan mengemukakan penemuan-penemuan peneliti dalam bentuk karya sejarah.
Hasil dari penelitian ini yaitu: Pertama, Bentuk-bentuk gerakan rakyat yang terdiri dari beberapa tipologi dilihat dari (1) asas, yaitu Islam (Hamas, IJM), nasionalis (PLO, Fatah), sekuler (PLO, Fatah) maupun sosialis (PFLP, PFLP-GC); (2) model kerjasama, yaitu kooperatif (PLO, Fatah) maupun non-kooperatif (Hamas, IJM); (3) tingkat perlawanan, yaitu tanpa senjata (PLO, Hamas), dan bersenjata (Hamas, IJM, Brigade Al-Qassam, PFLP, PLFP-GC). Kedua, Perlawanan bersenjata rakyat Palestina dalam perspektif Islam adalah bagian dari jihad defensif (difā'ī), bukan terorisme, sebaliknya tindakan penyerangan yang dilakukan Israel merupakan terorisme. Ketiga, tanggapan dari negara-negara Arab yaitu dukungan yang tergabung dalam Liga Arab, dan negara-negara yang tergabung dalam OKI, termasuk dalam kasus awal kemenangan HAMAS. Sebaliknya negara-negara Barat mendukung resolusi PBB yang berisi keputusan untuk gencatan senjata merupakan satu-satunya langkah maju untuk memecahkan jalan buntu. Kemenangan HAMAS pun sangat tidak disenangi Israel dan Amerika Serikat diikuti juga oleh kroni-kroni mereka di Eropa.
Kata Kunci: Islam, Palestina, Gerakan.
Ajat Sudrajat dan Ita Mutiara Dewi
FISE UNY
Jumat, 19 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar